Jumat, 23 Mei 2014

Obat Gangguan Sistem Kardiovaskular



Obat Gangguan Sistem Kardiovaskular
J Kadiaka (Obat jantung) : Obat yang bekerja pada jantung dan pembuluh darah arteri maupun vena secara langsung dapat memulihkan fungsi otot jantung yang terganggu menjadi normal kembali.
-        Kardiotonika : obat yang digunakan jika jantung gagal memompa darah. C.Obat : Digoksin, B-metil digoxin
-        Antiantmia : Obat yang digunakan untuk gangguan ritme dan denyut jantung. C.Obat : Nifedipine , Diltiazem
-        AntiAngina: Obat untuk keadaan jantung kekurangan oksigen . C.Obat : Diltiazem, Niledipine
J Diuretika : Zat zat yang dapat memperbanyak pengeluaran air seni (diuresis) akibat khasiat langsung terhadap ginjal. C.Obat :Spironalacton, Furosemida
J Obat antihipertensi : obat yang digunakan untuk menurunkan peningguan tekanan sistonic dan diastonic diatas 1.10/90mmHg
-        Golongan Penekan Sistem Saraf Pusat : Reseprin, Reseprin + HCT + Hydralazine
-        Golongan Beta Bloker : Atenolol, Metoprolol Tatrat
-        Golongan Diuretika
-        Golongan Antagonis Calcium : Liahat obat antiangina
-        Golongan Vasodilator : Lihat antiangina
-        Golongan ACE bloker : captropril
-        Golongan Angiotensin II Antagonis : Lasortan K , Valsartan
J Hematinika : obat khusus yg digunakan untuk menstimulir atau memperbaiki proses pembentukan eritrosit / sel darah merah atau yang dikenal dengan obat pembentuk darah.
-        Preparat Ferum : Ferrogluconate , FerroSulfanate
-        Golongan Pembentuk Eritrosit : Cyanocobalamin , Folic Acid
J Hemostatika dan Oksitosika
1.      Golongan Hemostatika : Obat yang digunakan untuk menghentikan pendarahan. C.Obat : Carzochrom , Menadion
2.      Golongan Oksitosika : Obat yang dapat merangsang  kontraksi uterus / rahim pada saat hamil
J Anti trombolitika
a.      Fibrinolysin : enzim fibrinolitis yang langsung merombak jaringan fibrin dan trombus dan protein plasma lainnya, seperti fibrinogen, faktor beku V dan VII juga digunakan secara lokal untuk melarutkan jaringan mati diborok, seperti decubitus.
b.      Zat zat aktivator plasminogen : Streptokinase, Alteplase (TPA = Tissu Plasminogen Activator), Urckinase dan reteplase. Obat ini bekerja tak langsung dengan jalan menstimulasi perubahan plasminogen menjadi plasmin. Contoh Obat : Asetosal , Apronitin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar