Kamis, 19 Desember 2013

KEWIRAUSAHAAN

  • Definis Wirausaha
    •  Wirausaha (entrepreneur) berasal dari dua kata yaitu wira dan usaha. Wira adalah pahlawan,laki laki ; berani ; perwira . Sementara usaha adalah kegiatan dengan mengarahkan tenaga , pikiran atau badan untuk mencapai suatu maksud; pekerjaan(perbuatan prakasa ikhtiar daya upaya) untuk mencapai sesuatu.
  • Menurut Fadel Muhammad, ada tujuh ciri yang merupakan identitas seorang wirausahawan, yaitu
    • a. Kepemimpinan;
    • b. Inovasi;
    • c. Cara pengambilan keputusan;
    • d. Sikap tanggap terhadap perubahan;
    • e. Bekerja ekonomis dan efisien;
    • f. Visi masa depan
    • g. Sikap terhadap resiko
  • Faktor faktor keberhasilan usaha 
    •  disiplin dan berani
    •  jujur
    •  melaksanakan prinsip prinsip manajemendengan baik
  •  Ada beberapa pendukung keberhasilan wirausaha, di antaranya :
    • 1) Faktor manusia
    • 2) Faktor keuangan
    • 3) Faktor organisasi
    • 4) Faktor mengatur usaha
    • 5) Faktor pemasaran
 A.  PERILAKU KERJA PRESTATIF
1.   Pengertian perilaku kerja prestatif

Perilaku kerja prestatif artinya orang yang selalu ingin maju atau berambisi maju. Seorang wirausaha yang mempunyai perilaku kerja prestatif harus memiliki komitmen tinggi terhadap pekerjaannya dan setiap pikirannya tidak lepas dari bisnisnya.Wirausaha yang menerapkan perilaku kerja prestatif sebagai modal dasar untuk keberhasilan seorang wirausaha.
2.   Sumber daya manusia yang presentatif
Di era globalisasi dibutuhkan SDM yang tangguh karena di era ini perdagangan bebas dengan cara membuka dan memperluas lapangan kerja dengan mempersiapkan SDM yang siap kerja.

Ciri-ciri milinum ketiga adalah:
a.   Persaingan bebas
b.   Perubahan yang semakin cepat
c.    Derasnya arus informasi antar Negara
B. KARAKTERISTIK WIRAUSAHA YANG BERPERILAKU KERJA PRESTATIF
Empat sisi potensial manusia menurut Stephen Covey dalam bukunya First Thing’s First yaitu:
1.    Self awareness (sikap mawas diri)
2.    Conscience (mempertajam suara hati)
3.    Independent will (pandangan mandiri untuk bekal bertindak)
4.    Creative Imagination (berpikir kedepan untuk memecahkan masalah serta adaptasi yang tepat)
Karakteristik perilaku kerja prestatif menurut para ahli yaitu :
1.      Zimmerer
a.      Komitme tinggi terhadap tugasnya
b.      Bertanggung jawab
c.      Yakin pada dirinya
d.      kreatif dan fleksibel
e.      Mempunyai obsesi untuk mencapai prestasi yang tinggi
f.        Toleransi untuk mencapai resiko kebimbangan dan ketidakpastian
g.      Ingin memperoleh balikan dengan segera
h.     Energik
i.        Motivasi untuk lebih unggul
j.         Berorientasi ke masa depan
k.      Mau belajar dari kegagalan
l.        Mempunyai kemampuan memimpin
2.      Murphy dan Peck
a.      Kemauan bekerja keras
b.      Bekerjasama dengan pihak lain
c.      Penampilan yang baik
d.      Keyakinan diri
e.      Pandai membuat keputusan
f.        Mau menambah ilmu pengetahuan
g.      Ambisi untuk maju
h.     Pandai berkomunikasi
Ciri dan sifat kerja prestatif
Untuk menjadi wirausahawan yang berhasil harus memiliki ciri-ciri karakteristik prestatif sebagai berikut :
Ciri-ciri Prestatif
Sifat-sifat profil wirausahawan
Percaya diri


Berorientasi pada hasil


Pengambilan resiko


Kepemimpinan


Keorisinilan


Berorientasi ke masa depan
·     Keyakinan dan optimisme
·     Individualistik
·     Mandiri/ketidaktergantungan
-    Kebutuhan akan prestasi dan orientasi pada laba
-    Ketekunan dan ketabahan
-    Kerja keras dan mempunyai dorongan kuat
·     Energik dan inisiatif
·     Kemampuan mengambil resiko
·     Suka pada tantangan
-    Bertingkah laku sebagai pemimpin
-    Dapat bergaul dengan orang lain
-    Menanggapi saran dan kritik
·     Inovatif
·     Mengetahui banyak
·     Punya banyak sumber
-    Prestatif
-    Pandangan ke masa depan
C.  BENTUK-BENTUK KERJA PRESTATIF
1.      Kerja ikhlas
Bekerja dengan bersungguh-sungguh dan menghasilkan sesuatu yang baik dilandasi dengan hati yang tulus.
Contohnya :
Seorang buruh pabrik yang bekerja dengan gaji pas-pasan, namun tetap bekerja dengan baik, melaksanakan pekerjaan dengan tulus semata-mata merupakan pengabdian kepada pekerjaannya yang menghasilkan uang untuk keperluan hidup keluarga.
2.      Kerja mawas terhadap emosional
Bekerja dengan baik tidak terpengaruh oleh perasaan atau kemarahan yang sedang melandajiwanya.
Contohnya :
Seorang pemimpin perusahaan yang mempunyai masalah pribadi dengan keluarga di rumahnya. Di tempat kerja ada bawahannya yang membuat masalah yang merugikan perusahaan. Sebagai pemimpin yang bijaksana maka pemimpin tersebut harus membedakan urusan pribadi dengan perusahaan. Cara pemecahan masalahnya harus tetap rasional dan tidak emosional.
3.      Kerja cerdas
Bekerja harus pandai memperhitungkan resiko, serta mampu melihat peluang dan dapat mencari solusi sehingga dapat mencapai keuntungan yang diharapkan.
Contohnya :
Sikap pekerja cerdas dalam melakukan setiap pekerjaannya menggunakan teknologi yang tepat, menggunakan konsep hitung-menghitung, mampu menggunakan bahasa global, pandai bernegosiasi/berkomunikasi dan pandai mengelola informasinya.
4.      Kerja keras
Dalam bekerja mempunyai sifat mampu kerja atau gila kerja untuk mencapai sasaran yang ingin dicapai, dapat memanfaatkan waktu, jarak serta kesulitan yang dihadapi.
Contohnya :
Seorang penjual kayu bakar yang tinggal di pegunungan setiap hari berangkat shubuh, meskipun cuaca masih gelap, kadang-kadang membawa obor penerang jalan, sesampainya di pasar dengan sabar menawarkan dagangan hingga laku kadang kala sampai siang baru laku.
5.      Kerja tuntas
Dalam bekerja mampu mengorganisasikan bagian usaha secara terpadu dari awal sampai akhir untuk menghasilkan usaha sampai selesai dan maksimal.
Contohnya :
Seorang pengusaha warung makan dapat mengorganisasikan usahanya alat yang dibutuhkan, proses pembuatan menu makanan, kemungkinan kerugian sampai mendapatkan hasil akhir yaitu laba.
Pemecahan masalah adalah sebuah proses dimana suatu situasi diamati kemudian bila ditemukan ada masalah dibuat penyelesaiannya dengan cara menentukan masalah, mengurangi atau menghilangkan masalah atau mencegah masalah tersebut terjadi. Ada banyak urutan proses pemecahan masalah yang diajukan oleh para ahli, salah satunya seperti terlihat pada terlihat serangkaian tahapan proses yang berbeda yang dapat digunakan dalam berbagai tingkatan, tergantung dari tipe dan sifat masalahnya. Masalah yang berbeda membutuhkan penggunaan cara yang berbeda, bahkan mungkin urutan yang berbeda. Tahapan kritis dari proses pemecahan masalah adalah Pendefinisian Masalah. Apabila masalah tidak cukup jelas didefinisikan maka tahapan-tahapan berikut sulit untuk dijalankan. Bahkan apabila dipaksakan, kemungkinan besar penyelesaian yang tepat tidak akan diperoleh.
Secara umum proses pemecahan masalah dapat dilakukan dengan empat tahapan utama yaitu :
  • Memahami dan mendefinisikan masalah
Bagian ini merupakan bagian yang sangat penting karena menjadi awal dari seluruh proses pemecahan masalah. Tujuan pada bagian ini adalah memahami masalah dengan baik dan menghilangkan bagian-bagian yang dirasa kurang penting.
  • Membuat rencana untuk pemecahan masalah
Pada bagian ini ada dua kegiatan penting yaitu :
  1. mencari berbagai cara penyelesaian yang mungkin diterapkan
  2. membuat rencana pemecahan masalah
Penyelesaian suatu masalah biasanya tidak hanya satu tapi mungkin bisa beberapa macam. Sebagai ilustrasi, apabila kita berada di kota Surabaya dan ingin pergi ke Jakarta, maka banyak cara yang mungkin bisa dilakukan, misalnya kita bisa menempuh dengan angkutan darat, laut atau udara. Dengan angkutan darat kita bisa menggunakan kereta api, bus atau angkutan yang lain. Jalurnya pun kita bisa lewat jalur utara, tengah atau selatan. Jadi banyak sekali cara penyelesaian yang bisa kita kembangkan. Masing-masing mempunyai karakteristik sendiri-sendiri. Dari sekian banyak penyelesaian ini kita harus memilih satu yang berdasarkan persyaratan tertentu merupakan cara yang paling baik untuk menyelesaikan permasalahan. Setelah terpilih, maka kita dapat membuat rencana kasar (outline) penyelesaian masalah dan membagi masalah dalam bagian-bagian yang lebih kecil. Rencana kasar (outline) penyelesaian masalah hanya berisi tahapan-tahapan utama penyelesaian masalah.
  • Merancang dan menerapkan rencana untuk memperoleh cara penyelesaian
Pada bagian ini rencana kasar penyelesaian masalah diperbaiki dan diperjelas dengan pembagian dan urutan rinci yang harus ditempuh dalam penyelesaian masalah.
  • Memeriksa dan menyampaikan hasil dari pemecahan masalah
Bagian ini bertujuan untuk memeriksa apakah akurasi (ketepatan) hasil dari cara yang dipilih telah memenuhi tujuan yang diinginkan. Selain itu juga untuk melihat bagaimana daya guna dari cara yang dipilih yang dipilih.
  • Macam macam informasi :
    • Informasi kuantitatif : berisi masukan nilai yang dapat dihitung seperti berat, , tekanan, temperatur, panjang, luas,jumlah dsb
    • Informasi kualitatif : berisi masukan nilai yang dapat dirasa seperti perubahan produk, kecepatan, panas, basah, kering dan sebagainya 
    • Informasi kontrol misalnya pemberian petunjuk mengenai perubahan variabel produkyang berhubungan dengan model atatu desain dapat berjalan atau tidak
    • Informasi simbol, misalnya petunjuk dalam rambu rambu bisnis
Sumber Informasi :
a. Sumber Informasi Data Primer
Sumber Informasi yang di peroleh secara langsung dari obyeknya
b. Sumber Informasi Data Sekunder
Sumber Informasi yang di peroleh melalui pihak lain/ perantara

Mencari dan mengumpulkan informasi itu relatif lebih mudah apabila para wirausahawan pintar, cekatan, trempil, berpengalaman dan pandai berkomunikasi. Kelancaran dalam berkomunikasi di tentukan oleh ketrampilan dalam mengekspresiikan dirinya.Kunci keberhasilan wirausaha terletak dalam mengelola informasi dan bukan pada banyaknya informasi.
Manfaat Sumber informasi atau data : sumber informasi merupakan salah satu bahan untuk pengambilan keputusan. Teknologo informasi dapat menimbulkan perubahan bagi berbagai segi kegiatan antara lain.
o   Cara bekerja, cara brpikir, cara bertindak
o   Perluasan kompetisi
o   Pemasaran dan Penjualan (distribusi dan penyaluran)
o   Ketenaga kerjaan dan promosi .
A. Pengertian semangat berwirausaha 
 Menurut para ahli 
Alex S. Niti Semito 
Semangat kerja adalah melakukan pekerjaan secara lebih giat sehingga dengan demikian pekerjaan akan dapat diharapkan lebih cepat dan lebih baik. 
 Alexander Leighten 
Semangat kerja adalah sekelompok orang untuk bekerja sama dengan giat dan konsekuen dalam mengejar tujuan bersama. 
 Bedjo Siswanto 
Semangat kerja adalah suatu kondisi rohaniah atau perilaku individu tenaga kerja dan kelompok-kelompok yang menimbulkan kesenangan yang mendalam pada diri tenaga kerja untuk bekerja dengan giat dan konsekuen dalam mencapai tujuan yang telah ditentukan oleh perusahaan. 
 Kesimpulannya 
Semangat kerja adalah suatu sikap kejiwaan yang dimiliki oleh wirausaha untuk bekerja lebih giat dengan mencurahkan segala kemampuan yang dimiliki sehingga dapat menjalankan dan mencapai tujuan usaha secara optimal. 
 Semangat kerja erat kaitannya dengan kegairahan kerja. Kegairahan kerja adalah kesenangan yang mendalam terhadap pekerjaan sehingga wirausaha yang bekerja dengan dilandasi semangat dan kegairahan kerja tidak cepat lelah dalam bekerja. 
B. Pentingnya semangat wirausaha  Semangat kerja sangat penting bagi para wirausaha, karena dengan dilandasi oleh semangat kerja dalam menjalankan usahanya akan diperoleh beberapa kebaikan yaitu : 
1. Pekerjaan lebih cepat diselesaikan 
2. Kerusakan dapat dikurangi 
3. Absen dan perpindahan karyawan dapat diperkecil 
4. Tercapai efisiensi kerja 
5. Tercapai produktivitas kerja yang tinggi 
6. Lebih cepat mencapai kemajuan usaha 
 Semangat merupakan factor yang sangat penting bagi keberhasilan seseorang dalam kegiatan berwirausaha. Ciri orang yang bersemangat yang menonjol adalah : 
a. Tidak mengenal lelah 
a. Pantang menyerah 
b. Rela berkorban 
c. Mencurahkan perhatian penuh 
d. Bersedia mengeluarkan potensi yang dimiliki 

C. Faktor yang mempengaruhi semangat wirausaha 
Ada 2 faktor yang mempengaruhi semangat wirausaha yaitu: 
1. Faktor Internal : 
Dorongan dalam dirinya dan bersumber dari kebutuhan: kebutuhan bertahan hidup,kebutuhan bersosialisasi ,kebutuhan spiritual ,harga diri dan aktualisasi 
2. Faktor eksternal : 
Dorongan dari orang lain seperti teman, istri/suami/keluarga,tetangga,masyarakat dan Negara. Banyak orang yang tertarik kewirausahaan karena adanya imbalan yang menarik. Imbalan dikategorikan ada 3 yaitu : 
1. Laba 
Motivasi yang paling kuat karena salah satu cara untuk mempertahankan nilai perusahaan. 
2. Kebebasan 
Orang ingin bebas dari pengawasan dan aturan birokrasi / organisasi. 
3. Kepuasan menjalani hidup 
Untuk merefleksikan pemenuhan kerja pribadi 

KOMITMEN TINGGI

MEMAHAMI KOMITMEN TINGGI
Komitmen adalah : Suatu perjanjian atau kesepakatan untuk melakukan sesuatu. Wirausaha yang mempunyai komitmen tinggi, mentaati atau memenuhi janjinya untuk memajukan usaha bisnisnya sampai berhasil.
A.      Faktor-faktor Pendukung Komitmen Tinggi
1.       Konsisten, Tegas dan Fair
a.       Konsisten adalah : apa yang diputuskan hari ini tidak diubah lagi pada hari berikutnya (tidak mencla-mencle)
b.      Tegas : menggunakan prinsip yang diyakini kebenarannya dalam bertindak (tidak ragu-ragu).
c.       Fair : terbuka kepada siapa saja, mau mengatakan yang sebenarnya secara objektif dan dengan senang hati menerima saran dan kritik
2.       Mercusuar
 Seorang wirausaha adalah penerang bagi sekelilingnya, ia mempraktekkan apa yang                       dibicarakan dan disampaikannya.
3.       Konsentrasi pada manusia
Seorang wirausaha yang mau memperhatikan masalah, keinginan dan perkembangan bawahannya, menciptakan atmosfir kerja yang lebih menyenangkan dan menggairahkan.
B.      Menerapkan Perilaku Tepat Waktu
Seorang wirausaha yang berhasil harus dapat memanfaatkan dan memandang waktu sebagai berikut :
1.       Tepat Waktu adalah Organisasi :
Berhasil  tidaknya perjuangan hidup yang hendak dicapai terdapat dalam kesempatan yang relatif pendek. Perilaku tepat waktu merupakan landasan pokok untuk membuat konsep-konsep dan gagasan.
2.       Tepat Waktu adalah Kekuasaan :
Waktu  yang kita hadapi sekarang menentukan kejadian-kejadian pada masa yang akan datang.
3.       Tepat Waktu adalah Nilai Uang :
Waktu dapat menghasilkan sesuatu yang dapat dinilai dengan uang.
4.       Tepat Waktu adalah Ukuran :
Tepat waktu menentukan berapa lama harus bekerja untuk menghasilkan sesuatu dan berapa lama waktu yang kita abaikan sehingga menimbulkan kerugian.

Risiko adalah bahayaakibat atau konsekuensi yang dapat terjadi akibat sebuah proses yang sedang berlangsung atau kejadian yang akan datang. Dalam bidang asuransirisiko dapat diartikan sebagai suatu keadaan ketidakpastian, di mana jika terjadi suatu keadaan yang tidak dikehendaki dapat menimbulkan suatu kerugian.
PENGAMBILAN KEPUTUSAN USAHA.

1. Alternatif Pemecahan Membuat keputusan ( decision making ).
Membuat keputusan adalam suatu proses memilih alternatif tertentu dari beberapa alternatif yg ada.

Seorang wirausahawan harus cepat mengambil keputusan agar dapat menggunakan kesempatan sebaik-baiknya. Wirausahawan yg ingin maju harus dpt memutar otak dan akal dengan mengandalkan intuisi, ide-ide kreatif dan inovatif.

Adanya sumber-sumber informasi memungkinkan para wirausahawan mampu membuat alternatif berbagai keputusan :
a. Memilih dan membuat prosuk dengan lebih cepat dan lebih murah.
b. Memilih dan membuat produk yg bermutu, laku dijual, dan harga bersaing.
c. Memilih dan menentukan wilayah pemasaran yg menguntungkan.
d. Memilih dan membuat produk yg lebih baik dengan harga yg relatif murah.
e. Memilih dan membuat desain baru atau kombinasi.

2. Solusi dan Pertimbangan membuat pemecahan Keputusan.

Adapun faktor solusi dan pertimbangan wirausaha dlm membuat pemecahan keputusan akhir, antara lain :
a. Ukuran dan kompleksitas bisnis.
b. Harapan mengenai pertumbuhan dan perkembangan bisnis.
c. Fasilitas jasa yg tersedia di daerah untuk berbagai instalasi sistem.
d. Kualitas dan kuantitas dari staf yang tersedia di daerah untuk berbagai jenis sistem dan fasilitas latihan yg tersedia.
e. Jumlah transaksi yg hrs di proses.
f. Faktor-faktor keuangan.

Proses manajemen bisnis wirausahawan akan meliputi pengembangan ide dan strategi, pengelolaan orang, serta pengelolaan sistem untuk menjamin pertumbuhan usaha atau bisnis. 

Faktor-faktor dan pertimbangan solusi dlm membuat pemecahan keputusan, antara lain :

A. Solusi membuat pemecahan keputusan.
Solusi dalam membuat keputusan perlu memperhatikan faktor-faktor yg dapat mempengaruhinya yaitu :
1. Faktor Orang.
Dlm membuat pemecahan masalah harus dipertimbangkan orang2 yg akan merasakan masalah , sebagai akibat dari adanya keputusan.

2. Faktor psikologis.
Seperti emosional, pikiran, perasaan, kekecewaan, dan pengaruh kejiwaan lainnya.

3. Faktor Fisik.
Membuat pemecahan masalah merupakan pekerjaan mental. Oleh karena itu, perlu ditransferkan ke arah tindakan fisik.

4. Faktor Sasaran.
Pencapaian sasaran yg harus tepat.

5. Faktor waktu.
Waktu yang efektif dan efisien harus cukup untuk menganalisis data-data dan permasalahannya.

6. Faktor pelaksanaan
Faktor pelaksanaan merupakan follow up dari stiap keputusan yg diambil.

B. Pertimbangan Membuat Keputusan.
Pertimbangan dlm membuat keputusan, didasarkan atas beberapa hal berikut :
1. Keputusan yg akan diambil.
Keputusan hrs dipertimbangkan masak2 yg perlu dipertimbangkan dlm membuat keputusan yaitu :
a. Manfaatnya.
b. Pelaksanaannya.
c. Orang-orangnya atau pelaksananya.

2. Tindakan-tindakan.
Tindakan dalam mengambil dan membuat pemecahan masalah keputusan yg tepat dan akurat, yaitu sbb :
a. Menilai data-data.
b. Memilih data-data.
c. Konsekuensi pilihan.
d. Tindakan pelaksanaan.

Dalam proses pembuatan keputusan, keragu-raguan dan ketidak setujuan masih diperlukan, karena adanya manfaat :
a. Merangsang daya imajinasi untuk mendapatkan jawaban yg benar dari suatu masalah.
b. Memperkaya alternatif2 untuk melahirkan keputusan yg mantap.
c. Memungkinkan penerimaan bersama terhadap keputusan yg akan diambil.

Seorang wirausahawan agar mampu membuat keputusan yg efektif dan efisien harus memiliki beberapa syarat :
a. Keterampilan dalam kepemimpinan.
b. Keterampilan dalam manajerial.
c. Keterampilan dalam bergaul.

3. Macam-Macam Keputusan.
Menurut bidangnya, dalam usaha atau bisnis ada beberapa type keputusan, yaitu :
a. Keputusan Produksi, berhubungan dgn :
1. Luasnya Perusahaan.
2. Susunan (lay out) perusahaan.
3. Lokasi perusahaan.
4. Metode-metode produksi.
5. Pembayaran gaji atau upah.
6. Riset pemasaran dan teknik.
7. Praktik pembelian dan penjualan.
8. Inspeksi supervisi.
9. Jumlah inventaris.

b. Keputusan Penjualan, berhubungan dengan :
1. Lokasi kantor2 penjualan.
2. Riset Pemasaran.
3. Saluran2 pemasaran.
4. Jenis dan luasnya reklame.
5. Metode bidang penjualan.
6. Pengepakan produk.
7. Penggunaan Merk dagang.
8. Penetapan harga produk.
9. Promosi dan distribusi.

c. Keputusan permodalan, berhubungan dengan :
1. Struktur modal.
2. Usaha modal baru.
3. Syarat2 kredit.
4. Rencana permodalan kembali.
5. Likuiditas.
6. Pembayaran deviden (pembagian laba kepada pemegang saham berdasarkan banyaknya saham yang dimiliki).
7. Jumlah tenaga kerja dan jam kerja.
8. Penerapan biaya eksplorasi.
9. Prosedur kantor.
10. Peleburan usaha atau bisnis.

d. Keputusan kepegawaian, berhubungan dengan :
1. Sumber-sember tenaga kerja.
2. Teknis seleksi dan wawancara.
3. Analisis pekerjaan dan evaluasi.
4. Jenis latihan dan pendidikan.
5. Keselamatan kerja dan kesejahteraan.
6. Hubungan perusahaan dengan eksternal group.
7. Perundingan dengan karyawan.
8. Rencana mengenai pensiun.
9. Sugesti dan saran-saran.
10. Absensi karyawan.

4. Dasar dan teknik pemecahan membuat keputusan usaha. Antara lain :

a. Intuisi, adalah perasaan.
Keuntungan pembuatan keputusan berdasarkan intuisi yaitu.
1. Keputusan dpt dibuat dengan cepat.
2. Diutamakan yg paling panjang.
3. Dipergunakan kemampuan cara membuatnya.

b. Fakta
Adapun fakta2 tersebut perlu :
1. Diusahakan sebaik-baiknya.
2. Diselidiki dengan teliti.
3. Diklasifikasikan dengan tepat.
4. Ditafsirkan dengan hati-hati.

c. Pengalaman,
Pengalaman yang berupa :
1. Sikap atau nilai.
2. Pengetahuan.
3. Keterampilan.

d. Otoritas (kekuasaan)
Keputusan yg dibuat atas dasar kekuasaan harus dipengaruhi oleh faktor :
1. Undang-undang
2. Peraturan2.
3. Hak milik.
4. Status.

Membuat keputusan berdasar otoritas mempunyai kebaikan dan kejelekan, kebaikannya yaitu :
1. Cepat diterima.
2. Otentik.
3. Bersifat permanen.

Kejelekannya yaitu :
1. Terlampau rutin dan akan menjurus ke praktik diktator.
2. Kemungkinan fakta yg ada kurang di evaluasi.

5 . Keterampilan.
Seorang wirausahawan yang terampil akan mampu mengendalikan keinginan ke arah tercapainya tujuan. Untuk melatih keterampilan dengan jalan sbb :
1. Mengenal diri sendiri.
2. Melatih kemauan.
3. Melatih disiplin.

B. KOMUNIKASI USAHA
1. Pengertian komunikasi.
Komunikasi berasal dari kata. Communicare (bhs latin) artinya memberitahukan. Dalam bhsa inggris communication artinya suatu pertukaran informasi, ide, konsep, perasaan lain-lain antara dua orang atau lebih.

Murphy mengatakan bahwa komunikasi itu adalah seluruh proses yang diperlukan untuk mencapai pikiran-pikiran yang di maksud orang lain.

Dalam komunikasi usaha ada 3 aspek yg perlu diperhatikan dalam rangka pemecahan masalah keputusan usaha, yaitu :
a. Komunikasi hrs dipandang sebagai suatu proses dlm pemecahan masalah keputusan.
b. Komunikasi menyangkut karyawan perusahaan.
c. Komunikasi menyangkut informasi dlm pemecahan keputusan usaha atau bisnis.

2. Pentingnya Komunikasi Usaha.
Komunikasi merupakan salah satu bidang yang sangat penting dalam pemecahan masalah keputusan usaha, diantaranya :
a. Dpt menimbulkan kesetiakawanan dan rasa loyalitas karyawan perusahaan.
b. Mudah memperoleh keterangan atau informasi yang diperlukan dalam pelaksanaan pemecahan masalah keputusan usaha.
c. Dpt meningkatkan tanggung jawab para karyawan.
d. Dpt meningkatkan kegairahan kerja.
e. Dpt mengetahui kebijaksanaan, peraturan2 yg telah diputuskan wirausaha.
f. Dpt menimbulkan saling pengertian diantara karyawan dlm pemecahan masalah keputusan usaha.
g. Adanya saling menghargai dlm pemecahan keputusan usaha yg diputuskan wirausaha.
h. Dpt memutuskan keputusan suatu masalah secara tepat dan logis.
i. Dpt mendorong para karyawan kearah berpikiran kreatif dan inovatif.

C. MASALAH KEPUTUSAN BERDASARKAN ANALISIS SWOT

Pemecahan masalah keputusan usaha dapat dianalisis menggunakan analisis SWOT.

S = Strenght, artinya kekuatan usaha.
W= weaknes, artinya kelemahan usaha
O = opportunity, artinya peluang Usaha
T = threat, artinya ancaman usaha.

Berdasarkan analisis SWOT yg menjadi pemicu, serta pelaksanaan pemecahan masalah keputusan usaha atau bisnis, yaitu :
1. Adanya relasi-relasi usaha dengan orang lain.
2. Adanya tim yg dpt diajak kerja sama dalam berwirausaha.
3. Adanya dorongan dari keluarga untuk berwirausaha.
4. Adanya pengalaman didalam dunia usaha sebelumnya.
5. Adanya kesiapan mental di dalam membuat keputusan usaha.
6. Adanya manajer pelaksana perusahaan sebagai tangan kanan wirausaha.
7. Adanya komitmen tinggi terhadap pembuatan masalah keputusan di dalam usaha.
8. Adanya misi dan visi perusahaan guna mencapai keberhasilan di dalam usaha.

Pemecahan masalah Keputusan usaha harus didahului oleh analisi SWOT untuk mengenal tingkat kesiapan seluruh fungsi perusahaan yg diperlukan untuk mencapai sasaran yg telah ditetapkan.

1 komentar: