Jumat, 07 Maret 2014

KIMIA FARMASI ANALISIS



·        Kimia Farmasi Analisis didefinisikan sebagai sebagai penerapan berbagai teknik, penerapan, metode dan proses kimia analisis untuk meanalisa bahan bahan atau sediaan farmasi
·        Tujuan KFA adalah terkait dengan penentuan komposisi suatu senyawa dalam suatu bahan (sampel) yang lazim disebut dengan kimia analisis kualitatif
·        Kimia analisis kualitatif bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya keberadaan suatu unsur atau senyawa kimia baik organik maupun anorganik
·        Kimia analisis Kuantitatif bertujuan untuk mengetahui jumlah suatu unsur atau senyawa dalam suatu cuplikan
·        Metode analisis kimia farmasi dibagi menjadi 2 yaitu
o   Metode klasik atau metode konvensional
Metode konvensional terdiri atas Gravimetri dan Volumetri.
Metode Gravimetri berdasarkan penimbangan berat konstan suatu senyawa yang dianalisis sedangkan volumetri  merupakan metode analisis yang didasarkan pada engkuran volume larutan baku yang bereaksi dengan senyawa yang akan dianalisis dan reaksinya berlangsung secara kuantitatif
o   Metode Modern
Keunggulan metode modern lebih unggul dibandingkan metode konvensional karena metode modern memiliki kepekaan yang tinggi (batas deteksinya kecil) jumpah sampel yang diberikan sedikit dan waktu pengerjaannya relatif cepat. Kelemahan dari metode modern adalah analisisnya harus dilakukan dengan menggunakan baku rujukan

Analisis pendahuluan
Zat-zat farmasi
Analisis pendahuluan terdiri dari :
a)      Pemeriksaan organoloptis (panca indra)
Suatu zat dapat dikenal berdasarkan sifat sifat fisiknya yaitu dengan menggunakan pancaindra yaitu meliputi warna, rasa, bau, dan bentuk dengan dilihat diamati diraba kehalusannya dengan bau dengan hidung.
Warna : putih – Putih sekali =) lidokain teofilina, kofein
-        Putih agak kekuningan =) Vit B1, B2, Metamfiron , Aminofilin
-        Mengkilat : putih agak mengkilat =) asam benzoat
-        Putih agak kebiruan =) Papaverin
-        Agak putih =)  INH, paracetamol, sulfadiazine ca-qruconat
-        Putih kusam : Sulfamerazin
-        Putih sekali : agak mengkilat =) Nikotinamide
-        Agak putih : mengkilat =) sulfaguanidine
-        Coklat muda : Kinin tarus
-        Kebiruan : prometazine
Rasa
-        Tidak berasa : Sulfaguanidin , sulfadiazin, talkum pahit, sangat pahit =) klorafenikol, tania, heksamin, prometazin (agak tebal)
-        Pahit : Vit B2, B6, kofein, teofilin , aminofilin , efedrin, paracetamol.
-        Sedikit pahit : Metamfiron, asam benzoat, prokain, papaverin (agak tebal)
-        Kecut-Kecut pahit : Vit B1, CTM
-        Agak kecut : asetosal
-        Masam khas : Vit C piperazin, citrate
Bau
-        Spesifik khas : Vit B1, Vit C, hexamin
-        Tidak berbau: prokain hcl, lidokain hcl
Bentuk
-        Serbuk halus
-        Kristal Vit C, benzokain
b)       Kelarutan
Basa umumnya larut dalam asam dan asam larut dalam basa . Senyawa anorgenik atau senyawa organik yang sudah dalam bentuk garamnya dalam bentuk pelarut anorganik sedangkan senyawa organik larut dalam pelarut organik oleh karena itu dalam uji kelarutan zat uji dilarutkan dalam berbagai pelarut antara lain “
Aquades dingin
Aquades panas
-        Basa : NaOH 3 N dingin / NaOH N panas
-        Asam : H2SO43N / H2SO4 pekat
-        Alkohol
Contoh :
-        Kinin larut dalam eter namun kinin sukar larut dalam air
-        Kinin HCL dan kinin siklus larut dalam air
-        Efedrin sukar larut dalam air
-        Efedrin HCL atau efedrin sulfas larut dalam air
c)      Pengarangan dan pemijaran
Pada tahap ini zat yang dipanaskan dan dipijarkan dalam cawan poerselen sehingga diperoleh sisa. Hal hal yg perlu diamati :
-        Warna mula mula
-        Warna meleleh
-        Warna sisa pijar
-        Bau yang muncul

Tidak ada komentar:

Posting Komentar