Jumat, 07 Maret 2014

Salep (Unguentum)


·        Salep Adalah sediaan setengah padat ditujukan untuk pemakaian topikal pada kulit atau selaput lendir.
·        Penggolongan salep
o   Menurut konsistensinya
§  Unguenta : salep yang mempunyai konsistensi seperti mentega, tidak mencair pada suhu biasa tetapi mudah dioleskan tanpa memakai tenaga
§  Cream : salep yang banyak mengandung air mudah diserap kulit.
§  Pasta : suatu salep yang mengandung lebih dari 50% zat padat (serbuk) Suatu salep tebal karena merupakan penutup atau pelindung bagian kulit yang diberi
§  Cerata : Suatu salep berlemak yang mengandung persentase tinggi lilin  (waxes) sehingga konsistensinya lebih keras
§  Jelly: suatu salep  yang lebih halus . Umumnya cair dan mengandung sedikit atau tanpa lilin digunakan terutama pada membran mukosa sebagai pelicin atau basis
 Menurut sifat farmakologi/terapeutik dan penetrasinya, salep dapat dibagi :

a.       Salep epidermis (epidermk ointment; salep penutup) guna melindungi kulit dan menghasilkan efek lokal, tidak di absorpsi, kadang-kadang ditambahkan antiseptik, astringensia untuk meredahkan rangsangan atau anestesi lokal. Ds. Senyawa hidrokarbon.
b.      Salep endodermis : salep yang bahan obatnya menembus kulit, tetapi tidak melalui kulit, terabsorpsi sebagian, digunakan untuk melunakkan kulit atau selaput lendir. Ds. Yang terbaik adalah minyak lemak.
c.       Salep diadermis : salep yang bahan obatnya menembus kedalam tubuh melalui kulit dan mencapai efek yang diinginkan, misalnya salep yang mengandung senyawa merkuri iodida, beladona.
3.      Menurut dasar salepnya, salep dapat dibagi :
a.       Salep hidrofobik yaitu salep yang tidak suka air atau salep dengan dasar salep berlemak  (greasy bases) tidak dapat dicuci dengan air; misalnya : campuran lemak-lemak, minyak lemak, malam.
b.      Salep hidrofilik yaitu salep yang suka air atau kuat menarik air, biasanya ds. Tipe M/A.
·        Cara pembuatan salep yang mengandung campora
o   Dilarutkan dalam dasar salep yang sudah dicairkan dalam salep tertutup
o   Bila didalam resep terdapat minyak lemak maka kamfer dilarutkan dalam minyak lemak tersebut
o   Bila kamfer bersama sama menthol salol atau zat lainnya yang dapat mencair dengan sesamanya maka kamfer dicampur dengan sesamanya supaya mencair baru ditambahkan dasar salep
o   Jika a,b dan c tidak ada maka kamfer diberi etanol 95% atau eter, kemudian digerus dengan dasar salep
·        Cara pembuatan salep yang mengandung Iodium
o   Jika memenuhi kelarutan maka dikerjakan sama seperti kamfer
o   Dilarutkan dalam larutan pekat KI atau Nal (seperti pada unguentum Iodii dari Farmakope belanda)
o   Dilarutkan dalam etanol 95% kemudian ditambahkan dasar salep
·        Cara pembuatan salep yang mengandung protargol
o   Larut dalam air dengan jalan menaburkan diatas air kemudiaan didiamkan selama 15 menit ditempat gelap
o   Bila dalam resep terdapat gliserol maka protargol digerus dengan gliserin baru ditambah air dan tidak perlu ditunggu 15 menit (gliserol mempercepat daya larut protargol dalam air)
·        Balsam balsam yang mudah menguap
o   Balsam merupakan campuran dari damar dan minyak atsiri, jika digerus terlalu lama akan keluar damarnya sedangkan minyak atsiri akan menguap
·        Alkohol
o   Jumlah sedikit, diteteskan terakhir sedikit demi sedikit sampai terserap oleh dasar salep
o   Jumlah banyak
§  Tahan panas , dipanaskan diatas tangas air sampai sekental sirup atau 1/3 bagian, kehilangan beratnya diganti dengan dasar salep
§  Tidak tahan panas , diketahui perbandingannya maka diambil bagian bagian saja. Tidak diketahui perbandingannya diteteskan terakhir sedikit demi sedikit
·        Ekstraktum
o   Extractum siccum : pada umumnya larut dalam air, jadi larutkan dan berat air dikurangi dasar salep
o   Extractum liquidium : dikerjakan seperti pada cairan dengan alkohol
o   Extractum spissum : diencerkan terlebih dahulu dengan air dan etanol
·        Naptholum
o   Dapat larut dalam sapo kalinus, kalau tidak ada sapo kalinus dikerjakan seperti kamfer
·        Kualitas dasar salep yang baik
o   Stabil, selama dipakai harus terbebas dari inkompatibilitas, tidak terpengaruh oleh suhu dan kelembaban kamar.
o   Lunak, semua zat ada dalam salep harus dalam keadaan halus dan seluruh produk harus lunak dan homogen
o   Mudah di pakai
o   Dasar salep yang cocok
o   Dapat terdistribusi merata
Gel : sediaan semi padat yang terdiri dari suspensi yang dibuat dari partikel anorganik kecil atau moleku organik besar, terpenetrasi oleh suatu cairan 

Syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh sediaan berupa salep mata (3):
  • Penyimpanan salep mata : dalam tube, ditempat sejuk 

    • Homogenitas : tidak mengandung bahan kasaar yang dapat teraba
    • Sterilitas : memenuhi syarat uji sterilitas yg tertera pada uji kaamanan hayati

Tidak ada komentar:

Posting Komentar