Minggu, 08 Juni 2014

Farmakologi


a.)   Antasida dan anti ulcer : obat yang digunakan untuk menetralisir atau mengikat asam lambung atau mengurangi produksi asam lambung yang dapat menyebabkan timbulnya tukak lambung atau sakit maag. Contoh Obat : Antasida , Ranitidin
b.)    Kolagoga : zat atau obat yg digunakan sebagai peluruh atau penghancur batu empedu. Batu empedu merupakan penyakit yang terjadi disaluran atau kandung empedu. Faktor pencetusnya meliputi niperkolesterolemia , penyumbatan disaluran empedu dan radang saluran empedu. Contoh Obat : Asam kenodeoksikolat , Asam Ursodeoksikolat
c.)    Analgetika / Antipyretika
 analgetika adalah obat obat yang dapat mengurangi atau menghilangkan rasa nyeri tanpa menghilangkan kesadaran. Analgetika pada umumnya diartikan sebagai suatu obat yang efektif untuk menghilangkan sakit, kepala nyeri otot, nyeri sendi dan nyeri lain seperti nyeri pasca bedah dan pasca bersalin, dismenore (nyeri haid) dll sampai pada nyeri hebat yang sulit dikendalikan. Hampir semua analgenetika ternyata memiliki efek  antipiretik (yaitu mampu menurunkan suhu tubuh pada keadaan demam) dan efek anti inflamasi (yaitu mampu mengobati radang sendi / arthritis rheumatcid termasuk gout/kelebihan asam urat sehingga pada daerah sendi terjadi pembengkalan dan timbul rasa nyeri)
asam asilisilat , paracetamol mampu mengatasi nyeri ringan sampai sedang tetapi nyeri yang hebat membutuhkan analgetik sentral yaitu analgetik narkotik. Contoh Obat : Acetosal , Parasetamol , Asam mefenamat , Antalgin , Tramadol
  •  Analgetika Anti Radang
d.)    adalah zat atau obat yang berkhasiat analgetika anti piretika serta anti radang (antiflogistik) dan sering kali digunakan untuk menghilangkan gejala penyakit rematik. Contoh Obat : Diklofenat , Piroksikani , Fenibutalazon, Ibuprofen , Indomethacin , Nimesulid
e.)    Diuretika : Zat zat yang dapat memperbanyak pengeluaran air seni (diuresis) akibat khasiat langsung terhadap ginjal. C.Obat :Spironalacton, Furosemida
f.)     Golongan Hemostatika : Obat yang digunakan untuk menghentikan pendarahan. C.Obat : Carzochrom , Menadion
g.)    Anti Parkinson 
Obat yang digunakan untuk mengobati penyakit parkinson yang ditandai dengan gejala tumor, kaku otot, gangguan gaya berjalan gangguan kognitif perssepsi dan daya ingat. Contoh : Trihexyphenidyl HCl, Levodopa + Benserazid HCl , Bromo
criptine Mesilate, Selegiline HCl
h.)   a.      antitusiva : obat yang menghambat batuk ( menelan refleks batuk) secara sentral, biasa digunakan pada batuk kering dan terus menerus .
i.)    b.      ekspektoransia : obat yang melancarkan pengeluaran dahak (lendir) dari saluran napas dahak jadi lebih encer dan mudah dikeluarkan.
j.)    c.      Mukolitika : obat yang mencairkan / melarutkan lendir/dahak. Contoh Obat : Bromhexin HCl, Ambroxol HCl
k.)   Enzym : zat kimia organik umumnya berupa protein yang bekerja mempercepat suatu reaksi biokimia dalam tubuh. Enzym dibagi menjadi 3:
l.)    ·        Enzym Pencernaan
m.) ·        Enzym antiradang
n.)   ·        Enzym Fibrinolitik
o.)   Contoh Obat : Enzym Pencernaan , Papain/ Pancreatin.
p.)   b)      Vitamin dan Mineral
q.)   ·        Vitamin : senyawa organik dalam jumlah kecildibutuhkan oleh tubuh manusia untuk memelihara fungsi metabolisme normal.
r.)    ·        Mineral : zat zat anorganik seperti vitamin dalam jumlah kecil bersifat esensial bagi proses metabolisme tubuh.
s.)    ·   Vitamin yang larut dalam air (Kelompok Vit.B dan Vit.C)
t.)    Contoh Obat : Vitacimin, Redoxon DA
u.)   ·   Vitamin Yang larut dalam lemak (kelompok vit A-D-E dan K)
v.)   Contoh Obat : Avitin, Dalfarol
w.)  ·   Golongan MultiVitamin dan Mineral
x.)   Contoh Obat : Engran , Supradyn
y.)   c)      Hormon : zat dengan fungsi khusus yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin dialirkan langsung kedalam aliran darah dan mempengaruhi fungsi berbagai organ tubuh manusia.
z.)   ·        Hormon Hipofisa : Hormon yang dihasilkan oleh kelenjar hipofisa (kelenjar pituitary) yang terdapat pada dasar otak.
aa.)Contoh Obat : Somatropin, Menotropin.
bb.)          ·        Hormon Kelamin
cc.)·   Hormon Pria (Androgen dan Testoteron) hormon yang dihasilkan misalnya oleh kelenjar testis . Contoh Obat : Danazon, Testoteron
dd.)          ·   Hormon Wanita ( hormon Estrogen dan Progesteron) hormon yang dihasilkan misalnya oleh kelenjar ovarium.  Contoh Obat : Estriol , Noretisteron
ee.)·        Hormon Anabolik : hormon turunan testoteron dan juga androgen sintetis yang telah dikembangkan untuk memperoleh daya kerja anabolik yang besar. Obat ini sering digunakan untuk doping dalam dunia olahraga , kanker mammae dan osteoporosis parah yang resisten terhadap obat lain. Contoh Obat : Nandrolon Dekanoat, Etilestrenol
ff.)  ·        Hormon Korkikosteroida : obat manjur dalam pengobatan gangguan kulit. Contoh Obat : Prednison , Triamcinolon
gg.)          ·        Obat Antidiabetika Oral : obat oral yang digunakan untuk menurunkan kadar kadar gula dalam darah akiba kekurangan hormon insulin atau sebab seba lainnya . Contoh Obat : Gliclazide, Repaglinide
hh.)          ·        Obat Kontrasepsi : obat yang digunakan untuk mencegah terjadina pembuahan sel telur oleh sperma  (atau obat yang digunakan untuk mencegah kehamilan)
ii.)  ·   Suntikan : Medroksiprogesteron Asetat
jj.)  ·   Oral : Linestrenol , Linestrenol + Ethinylestradiol
kk.)          ·   Implan : obat dalam bentuk pellet steril yang disisipkan dibawah kulit, untuk efek jangka panjang (lama) yang reversible. Contoh Obat : Etonogestrel.

UUK


Sanksi Sanksi yang Terkait dengan Tenaga Kefarmasian
-        Memproduksi Atau Mengedarkan alat kesehatan yang tidak memenuhi standar dan atau persyaratan
-        Memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi berupa Obat Tradisional yang tidak memenuhi syarat
-        Memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi berupa kosmetika yang tidak memenuhi syarat
-        Memproduksi atau mengedarkan alat kesehatan yg tidak memenuhi syarat
-        Barangsiapa yang tanpa keahlian dan kewenangan melakukan pekerjaan kefarmasian

Persyaratan PEO :
- PEO dapat diusahakan oleh perusahaan negara , perusahaan swasta atau perorangan
- Penanggung jawab teknis farmasi terletak pada seorang asisten apoteker
- Untuk mendirikan PEO harus ada izin dari Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota setempat.
Setiap penerbitan izin kepala dinas kesehatan kabupaten /kota harus menyampaikan tembusan kepala Mentri Kesehatan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi serta badan POM setempat.
-Permohonan izin PEO harus diajukan secara tertulis dengan disertai :
-        Alamat dan denah tempat usaha
-        Nama dan alamat permohonan
-        Nama dan alamat asisten apoteker
-        Salinan ijasah dan surat izin kerja asisten apoteker
-        Surat pernyataan kesediaan bekerja asisten apoteker
Permohonan secara tertulis tersebut harus diajukan kepada Kepala Dinas Kesehatan setempat .
·        Pengertian Apotek Rakyat : Sarana kesehatan tempat dilaksanakannya pelayanan kefarmasiaan dimana dilakukannya penyerahan obat dan perbekalan kesehatan dan tidak melakukan peracikan.
·        Tugas dan Fungsi Apotek :
o   Tempat Pengabdian profesi seorang apoteker yang telah mengucapkan sumpah jabatan
o   Sarana Farmasi yang melakukan peracikan, pengubahan bentuk , pencampuran , penyimpanan dan penyerahan obat atau bahan obat
o   Sarana penyalur perbekalan farmasi yang harus menyebarkan obat yang diperlukan masyarakat secara meluas dan merata.
-        Persyaratan Pedagang Besar Farmasi:
o   Dilakukan oleh perusahaan yang berbentuk badan hukum
o   Memiliki NPWP
o   Memiliki Asisten Apoteker atau Apoteker yang bekerja penuh bagi PBF penyalur obat jadi sedangkan penyalur bahan baku harus apoteker
o   Anggota Direksi tidak penah terlibat pelanggaran ketentuan perundang undangan dibidang farmasi
o   Memiliki Bangunan dan sarana untuk pengelolaan (pengadaan , penyimpanan dan penyaluran perbekalan farmasi ) termasuk sarana laboratorium pengujian khusus untuk PBF penyalur bahan baku obat.

Alat Kesehatan adalah bahan instrumen mesin implan yang tidak mendukung obat yang digunakan untuk mencegah , mendiagnosa , menyembuhkan dan meringankan penyakit merawat orang sakit serta memulihkan kesehatan pada manusia dan pada struktur dan memperbaiki fungsi tubuh.


-        Obat Bebas Adalah Obat Yang Dapat Dijual Bebas kepada umum tanpa resep dokter tidak termasuk dalam daftar narkotika, psikotropika , obat keras , obat bebas terbatas dan sudah terdaftar di Depkes RI
o   Penandaan : Tanda Khusus untuk obat yaitu bulatan berwarna hijau dengan garis tepi hitam
-        Obat Bebas Terbatas : Obat Keras yang dapat diserahkan kepada pemakainya tanpa resep dokter , bila penyerahannya memenuhi persyaratan
o   P1. Awas! Obat Keras. Bacalah Aturan Memakainya.
P2. Awas! Obat Keras. Hanya untuk kumur, jangan ditelan
P3. Awas! Obat Keras. Hanya untuk bagian luar dan badan.
P4. Awas! Obat Keras. Hanya Untuk Dibakar.
P5. Awas! Obat Keras. Tidak Boleh Ditelan.
P6. Awas! Obat Keras. Obat Wasir, jangan ditelan.
o   Penandaan : Lingkaran berwarna biru dengan garis tepi hitam
-        Obat Keras : Obat dalam golongan bahaya jika pemakaiannya tanpa resep dokter.
o   Penandaan : Lingkaran berwarna merah dengan garis tepi hitam dengan huruf K yang menyentuh garis tepi
-        Narkotika : Zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik sintetis maupun semi sintesis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran hilangnya rasa, mengurangi sampai  menghilangkan rasa nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan yang dibedakan kedalam 3 golongan.
-        Psikotropika : Zat atau obat baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika yang berkhasiat psikoaktif melalu pengaruh selektif pada susunan syaraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktifitas mental dan perilaku.

Jumat, 06 Juni 2014

Ilmu Resep


Zat Tambahan yang terkandung dalam larutan mata
Pengawet
Pembawa Isotonik
Pengoksidasi
Konsentrasi Ion Hidrogen
Bahan Penghelat
Visositas
Persyaratan Larutan Mata
Toksisitas bahan lokal
Nilai Isotonis
Buffer/bahan pendafar
Bahan pengawet yang cocok
Sterilitas
Kemasan Yang Tepat
Bebas Partikel Asing
Jenis Jenis Larutan Untuk Hidung
a.     Collunarium (obat cuci hidung): larutan yang digunakan untuk obat cuci hidung. Biasanya berupa larutan dalam air yang ditujukan untuk membersihkan rongga hidung.
b.     Guttae nasales/Nose drops (obat tetes hidung): obat tetes yang digunakan untuk hidung dengan cara meneteskan obat ke dalam rongga hdung, dapat mengandung zat pensuspensi, pemdapar, dan pengawet.
c.      Nebula/Inhalationes/Nose spray (obat semprot hidung): sediaan yang dimaksudkan untuk disedot hidung atau mulut, atau disemprotkan (nose spray) dalam bentuk kabut ke dalam saluran pernafasan.
4. Larutan Otik : Solutio otic/guttae auriculares (obat tetes telinga): larutan yang mengandung atau gliserin atau pelarut lain dan bahan pendispensi, untuk penggunaan telinga luar. Biasanya mengandung antibiotik, sulfonamida, anestetik lokal, peroksida (H2O2), fungisida, asam borat, NaCl, gliserin, dan propilen glikol.
5. b.     Eliksir: larutan oral yang mengandung etanol sebagai kosolven (pelarut). Untuk mengurangi kadar etanol yang dibutuhkan untuk pelarut, dapat ditambahkan kosolven lain seperti gliserin dan propilen glikol.
c.      Netralisasi: obat minum yang dibuat dengan mencamourkan bagian asam dan bagian basa sampai reaksi selesai dan larutan bersifat netral.
d.     Saturatio: obat minum yang dibuat dengan mereaksikan asam dengan basa tetapi gas yang terbentuk ditahan dalam wadah sehingga larutan menjadi jenuh dengan gas.
e.     Potio effervescent: saturatio dengan gas CO2 yang lewat jenuh.
f.       Guttae: sediaan cair berupa larutan, emulsi, suspensi yang jika tidak dikatakan lain, dimaksudkan untuk obat dalam. Di perdagangan dikenal dengan istilah pediatric drops.
Keuntungan  sediaan  larutan ;
1.        Lebih  mudah  ditelan  disbanding bentuk  padat  sehingga  dapat  digunakan  untuk  bayi, anak-anak , dan  usia  lanjut .
2.        Segera  diabsorpsi  karena  sudah  berada  dalam  bentuk  larutan  ( tidak  mengalami  proses  disintegrasi  dan  pelarutan ).
3.        Obat  secara  homogen  terdistribusi  ke  seluruh  sediaan .
4.        Mengurangi  resiko  iritasi  pada  lambung  oleh  zat-zat  iritan  ( contoh : Aspirin, KCl ), karena  larutan  akan  segera  diencerkan  oleh  isi  lambung.
       Kekurangan  sediaan  larutan :
1.        Larutan  bersifat  voluminous,  sehingga  kurang  menyenangkan  untuk  diangkut  dan  dismpan.  Apabila  kemasan  rusak , keseluruhan  sediaan tidak  dapat  dipergunakan.
2.        Stabilitas  dalam  bentuk  larutan  biasanya  kurang  baik  dibandingkan  bentuk  sediaan  tablet  atau  kapsul,  terutama  jika  bahan  mudah  terhidrolisis.
3.        Larutan  merupakan  media  ideal  untuk  pertumbuhan  mikroorganisme, oleh  karena  itu  memerlukan  penambahan  pengawet.
4.        Ketetapan  dosis  tergantung  pada  kemampuan  pasien  untuk  menakar.
5.        Rasa  obat  yang  kurang  menyenangkan  akan  lebih  terasa  jika  diberikan  dalam  larutan  dibandingkan  dalam  bentuk  padat . Walaupun  demikian.  Larutan  dapat  diberi  pemanis  dan  perasa  agar  penggunaanya  lebih  nyaman .

1.     Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Kelarutan
1. Sifat dari solute dan solvent
Solute yang polar akan larut dalam solvent yang polar pula. Misalnya garam-garam anorganik larut dalam air. Solute yang nonpolar larut dalam solvent yang nonpoar pula. Misalnya alkaloid basa (umumnya senyawa organik) larut dalam kloroform.

2. Cosolvensi
Cosolvensi adalah peristiwa kenaikan kelarutan suatu zat karena adanya penambahan pelarut lain atau modifikasi pelarut. Misalnya luminal tidak larut dalam air, tetapi larut dalam campuran air dan gliserin atau solutio petit.

3. Kelarutan
Zat yang mudah larut memerlukan sedikit pelarut, sedangkan zat yang sukar larut memerlukan banyak pelarut. Kelarutan zat anorganik yang digunakan dalam farmasi umumnya adalah :
a. Dapat larut dalam air
Semua garam klorida larut, kecuali AgCl, PbCl2, Hg2Cl2. Semua garam nitrat larut kecuali nitrat base. Semua garam sulfat larut kecuali BaSO4, PbSO4, CaSO4.
b. Tidak larut dalam air
Semua garam karbonat tidak larut kecuali K2CO3, Na2CO3. Semua oksida dan hidroksida tidak larut kecuali KOH, NaOH, BaO, Ba(OH)2. semua garam phosfat tidak larut kecuali K3PO4, Na3PO3.

4. Temperatur
Zat padat umumnya bertambah larut bila suhunya dinaikkan, zat padat tersebut dikatakan bersifat endoterm, karena pada proses kelarutannya membutuhkan panas.
Zat terlarut + pelarut + panas → larutan.
Beberapa zat yang lain justru kenaikan temperatur menyebabkan tidak larut, zat tersebut dikatakan bersifat eksoterm, karena pada proses kelarutannya menghasilkan panas.
Zat terlarut + pelarut → larutan + panas
Contoh : KOH dan K2SO4
Berdasarkan pengaruh ini maka beberapa sediaan farmasi tidak boleh dipanaskan, misalnya :
a. Zat-zat yang atsiri, Contohnya : Etanol dan minyak atsiri.
b. Zat yang terurai, misalnya : natrium karbonas.
c. Saturatio
d. Senyawa-senyawa kalsium, misalnya : Aqua calsis.

5. Salting Out
Salting Out adalah Peristiwa adanya zat terlarut tertentu yang mempunyai kelarutan lebih besar dibanding zat utama, akan menyebabkan penurunan kelarutan zat utama atau terbentuknya endapan karena ada reaksi kimia. Contohnya : kelarutan minyak atsiri dalam air akan turun bila kedalam air tersebut ditambahkan larutan NaCl jenuh.

6. Salting In
Salting in adalah adanya zat terlarut tertentu yang menyebabkan kelarutan zat utama dalam solvent menjadi lebih besar. Contohnya : Riboflavin tidak larut dalam air tetapi larut dalam larutan yang mengandung Nicotinamida.

7. Pembentukan Kompleks
Pembentukan kompleks adalah peristiwa terjadinya interaksi antara senyawa tak larut dengan zat yang larut dengan membentuk garam kompleks. Contohnya : Iodium larut dalam larutan KI atau NaI jenuh.




4.     Larutan untuk mulut:
a.     Collutorium (obat cuci mulut): larutan pekat dalam air yang mengandung deodoran, antiseptik, anestetik lokal, dan adstringensia yang digunakan untuk obat cuci mulut.
b.     Gargarisma/Gargle (obat kumur): sediaan berupa larutan, umumnya dalam larutan pekat yang harus diencerkan lebih dahulu sebelum digunakan, dimaksudkan untuk digunakan sebagai pencegah atau pengobatan infeksi tenggorokan atau jalan napas.
c.      Litus oris (obat oles bibir): cairan agak kental yang pemakaiannya disapukan pada mulut.
d.     Guttae oris (obat tetes mulut): obat tetes yang digunakan untuk mulut dengan cara mengencerkan lebih dahulu dengan sir untuk dikumur-kumurkan, tidak untuk ditelan.

Zat pelarut disebut solvent , sedangkan zat yang terlarut disebut solute
.Solvent yang biasa dipakai adalah :
-Air
-Spiritus
-Gliserin
-Eter
-Minyak
-Parafin Liquidum
-Eter Minyak Tanah